Tidak sekarang . . .
Mungkin nanti, saat kamu melihat hujan,
Kamu akan sadar jika ada orang yang merindukanmu dari tempat yang jauh.
Ada seseorang yang diam-diam menyebut namamu dalam doanya.
Ada seseorang yang selalu mengharapkan detik pertemuan kembali terulang.
Dan ada orang yang sampai detik ini, masih menjaga hatinya untukmu.
Mungkin saat ini kamu sudah bahagia dengan duniamu.
Entahlah . . .
Yang jelas bagiku hujan selalu menyisahkan kerinduannya sendiri.
Seperti sore ini, hujan turun di kotaku.
Aku tidak ingin hujan segera berhenti, karena aromanya selalu mampu membawamu kembali.
Ya . . . Hujan seolah tak mau pergi
Seperti halnya aku yang tak ingin kisah kita menguap setelah hujan selesai.
Hingga kini hujan dan kerinduan mampu memasung duniaku dalam sudut kosong, yang aku kenal sebagai kehampaan.
Ya . . . sejak hari itu aku harus terbiasa dengan kesendirian.
Dan terbiasa dengan ketidak hadiranmu adalah sesuatu yang sangat tidak menyenangkan.
Bukan ingin melupakan, tetapi aku hanya tidak ingin kenangan yang sudah aku lipat rapi kembali berantakan.
Andai saja hujan juga menyapamu, tentu jeda yang kita butuhkan tidak akan selama ini.
Karena andai saja kamu tahu, menunggu membuat waktu yang berputar terasa lebih berat.
Meski aku sadar kita tidak sedang terpisah sepenuhnya.
Ya benar . . .
Memang jarak terjauh kita hanyalah waktu, sampai nanti kita dipertemukan.
Memang jarak terjauh kita hanyalah waktu, sampai nanti kita dipertemukan.
Dan melalui hujan hari ini, aku ingin menyapamu dalam kerinduan yang pekat.
#bee
#bee
4 Komentar
Hujan datang lagi...
BalasHapusmembawa kerinduan yang dalam
Hapushujan dan cinta
BalasHapus2 hal berbeda yang kadang tak bisa dipisahkan
Dan nyeseknya ketika hujan reda sementara cinta belum sepenuhnya menghilang hehehehehe
Hapus