Memeluk rasa kerinduan yang semakin pekat
Mendekap tanda tanya yang tak pernah berkata-kata
Sementara di luar sana, hujan menari dengan sangat hebatnya
Mengalirkan tetes kenangan yang terjatuh dalam pelukan
Kita bersisian dan aku diseberang jalan di antara lampu-lampu kota yang meredup
Kamu . . . mungkin tengah tenggelam dalam mimpi
Sementara aku tetap terjaga meleburkan rasa gelisah di atas tanda tanya
Seandainya waktu bisa diputar . . . setidaknya untuk saat ini saja
Seandainya waktu berhenti bergerak pada saat itu
Ingin kubingkaikan segaris senyummu ke dalam sudut ingatanku
Meletakkan semua hal yang tak akan pernah terlupakan pada sebuah pigura kenangan
Cerita tentang kamu, hujan, dan kerinduanku yang tak terbantahkan
Jika kamu membaca ini . . . tertawalah saja !
Seperti tawamu akan hal sederhana yang aku lakukan waktu itu
Seperti tawamu yang merekah diwaktu temeram subuh
Menertawai orang bodoh sepertiku yang terdiam dan tak pernah berani berkata
Hanya pasrah dengan tatapan mata penuh harap . . . Entahlah
Aku ingin menjumpai hujan di kotamu
Menatap langit kelabu dan terus bertanya, “Sampai kapan kerinduan seperti ini ?”
Aku terdiam, dan hanya bisa menatap lekat sambil memeluk hujan, dalam keheningan
Di kota ini hujan turun dengan deras dan aku merasa sendiri
4 Komentar
Love it ❤
BalasHapusThank you
HapusLuar biasa ini
BalasHapusTerima kasih . . . hehehe
Hapus