google-site-verification=n6ca5iMP63sLFOsWnBlwpiLVpvVcCEHaHMKGzdC8ZcY INFO UNIK | PENGETAHUAN UNIK | PARIWISATA Untukmu, Tempat Aku Menitipkan Hati

Untukmu, Tempat Aku Menitipkan Hati

Ini tentang harapan yang harus kubungkam oleh pengorbanan.
Ini tentang rindu yang berlapis duka karna tak bisa berjumpa.
Ini  tentang janji untuk selalu berbagi, janji untuk menjadi tua bersama, dan ini tentang rasa sakit tak berujung dalam pahitnya sebuah penantian. 


Mungkin berlebihan jika aku mengingikanmu untuk menjadi matahari pertama, yang aku lihat saat terbangun dari tidurku.
Menjadi tempatku untuk pulang, ketika aku lelah menghadapi kejamnya dunia.
Menjadi malam tempatku berbaring, saat aku akhiri hari.
Atau bahkan menjadi sebagian dari mimpi, yang sedang aku perjuangkan.

Mungkin semua itu adalah harapan yang terlalu berlebihan.

Di Pulau Dewata, meski tak lama, kita pernah menghabiskan waktu.
Ya . . . di pasir pantai itu, malam itu, kita tinggalkan jejak kaki yang begitu dalam.

Bagaimana aku tahu, jika akhirnya kamu adalah sosok yang mampu menawan perhatianku.
Bukan hanya caramu memandangku, tapi benar, caramu mencintaiku yang membuatku enggan beranjak dari cerita yang sedang kita tulis.

Kamu mungkin masih mempertanyakan, tentang sebagian hati yang pernah aku titipkan padamu.
Aku harap kamu tahu, jika setia menunggu itu adalah bentuk lain dari kejujuran sebuah kalimat "Aku mencintaimu".

Benar . . . aku mencintaimu dengan sangat, tanpa tapi, dan tanpa syarat.
Aku bahkan tidak peduli dengan masa lalumu.
Aku tidak peduli dengan bagaimana dunia memandangmu.

Kita pernah sama-sama patah.
Kita pernah sama-sama berantakan.
Dan yang berantakan itu butuh dirapikan . . . dengan cinta.

Hingga akhirnya persimpangan jalan memaksa kita untuk terpisah, sementara.

Maaf untuk semua keraguan yang kadang hadir tanpa permisi.
Maaf jika masih banyak hal yang belum sepenuhnya sempurna.
Namun mengertilah . . . kelak kisah yang tidak sempurna ini, akan kita ingat sebagai kenangan.
Setidaknya kita pernah ada dalam cerita yang sama.

Apakah kamu pernah merasakan ?
Ada duka yang tiba-tiba hadir setelah jarak memisahkan.

Untukmu yang saat ini jauh, tetaplah tersenyum.
Setidaknya jangan menghukum aku dengan air mata.
Karena air matamu, akan membuat lukaku semakin perih.

Lalu bisa menulis kisah denganmu, adalah kemungkinan yang terus aku semogakan.


#Bee

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Dalam sekali ya kak tulisannya
    .
    .
    .
    Jadi terbawa suasana

    BalasHapus
  2. Adalah Benar ketika membaca ini, hujan turun tanpa permisi.

    Semangat ya kak

    BalasHapus