google-site-verification=n6ca5iMP63sLFOsWnBlwpiLVpvVcCEHaHMKGzdC8ZcY INFO UNIK | PENGETAHUAN UNIK | PARIWISATA Fenomena Cenote Angelita : Misteri Sungai di Bawah Laut

Fenomena Cenote Angelita : Misteri Sungai di Bawah Laut

Di dunia ini ada banyak fenomena-fenomena alam yang mengundang decak kagum. Bukan saja karena keindahannya, namun fenomena tersebut terlihat janggal dan perlu penelitian lebih jauh agar bisa dimengerti. Semakin majunya ilmu pengetahuan, teknologi dan sistem informasi, kesempatan untuk meneliti fenomena-fenomena tersebut lebih terbuka.

Kali ini Info Unik akan membahas fenomena sungai di bawah laut, yang sebenarnya sudah ditemukan kurang lebih satu dekade yang lalu. Fenomena ini sangat menarik, karena hal seperti itu jarang terjadi dan juga belum banyak penelitian ilmiah yang bisa menjelaskan.
Cenote Angelita sendiri adalah nama sebuah perairan di Meksiko yang disebut memiliki 3 keganjilan sekaligus. Penasaran kan ? Kita akan mencoba mengupas misteri Cenote Angelita lebih dalam. Yuk, simak ulasannya berikut ini !

Mengenal Cenote Angelita


Cenote adalah lubang-lubang gua di dalam perairan yang terbentuk secara alami karena runtuhnya batuan kapur yang mengekspos bagian bawah tanah. Hujan mengikis batuan kapur yang ada di gua-gua bawah tanah. Selanjutnya lubang-lubang itu terisi air hujan atau air bawah tanah dan atap gua runtuh sehingga membentuk Cenote.






Secara etimologi, Cenote berasal dari kata yang digunakan suku maya yaitu D’zonot yang berarti suci. Cenote banyak terdapat di wilayah semenanjung Yucatan, Mexico. Ada beberapa Cenota yang terkenal diantaranya adalah Cenote Aktun Ha, Cenote Calavera, Cenote Chac Mool dan Cenota Angelita itu sendiri.

Berdasarkan penelitian ilmiah yang telah dilakukan, gua-gua yang terhubung ke laut ini terbentuk sekitar 6.500 tahun yang lalu. Sejak dulu suku Maya di Meksiko, menganggap Cenote adalah salah satu hal penting untuk melangsungkan hidup. Pada musim kemarau panjang, Suku Maya menggunakan Cenote sebagai sumber mata air satu-satunya. Bahkan mereka membangun pemukiman di sekitar Cenote agar mempunyai pasokan air permanen.

Menurut Suku Maya, Cenote adalah sumber mata air yang suci. Bukan cuma sebagai sumber kehidupan, mereka juga meyakini Canote sebagai pintu untuk dapat berkomunikasi dengan para dewa. Hal itu terbukti dengan ditemukannya bukti bahwa ada upacara keagamaan yang pernah dilakukan di sekitar Cenote. Bahkan dari bukti yang ditemukan, ada juga upacara pengorbanan manusia di sekitar Canote.
Suku Maya juga menggunakan Cenote untuk pergi dari satu kota ke kota lain. Seiring dengan semakin berkurangnya populasi dari suku tersebut, Cenote-Cenote itu menjadi nggak terpakai dan akhirnya terbengkalai sebelum ditemukan para penyelam dan penjelajah yang kemudian mengubahnya menjadi sebuah destinasi untuk berenang atau menyelam.
Angelita diambil dari Bahasa Spanyol, yang berati malaikat kecil. Jadi secara etimologi, Cenote Angelita memiliki arti gua malaikat kecil. Canote Angelita berjarak 17 km dari Tulum, memiliki diameter lubang sebesar 30 meter dengan kedalaman 60 meter.

Penemuan Cenote Angelita

Keberadaan Cenote Angelita pertama kali mencuat karena seorang fotografer bernama Anatoly Beloshchin yang mempunyai spesialisasi memfoto objek-objek di dalam air. Dia yang sedang menyelam di Semenanjung Yucatan melihat sebuah fenomena aneh ketika menyelam sedalam 60 meter. Dia melihat air asin dan di bawahnya ada sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh.


Penemuan yang diungkapkan Beloshchin menggemparkan banyak pihak. Lokasi penemuan sungai di dalam laut yang dia sebutkan itu kalau dilihat dari darat sama sekali nggak terlihat berbeda dibanding Cenote-Cenote lain di wilayah itu. Cenote Angelita terlihat seperti sebuah sungai biasa yang terletak di tengah hutan.

Halocline di Cenote Angelita

Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut yang menjadi tempat kadar garam berubah dengan cepat sejalan dengan perubahan kedalaman. Perubahan kadar garam akan mempengaruhi kepadatan air dan menyebabkan zona tersebut menjadi dinding pemisah antara air asin dan air tawar. Menarik bukan?



Kepadatan air asin yang lebih besar dibanding air tawar membuatnya memiliki berat jenis yang lebih besar juga. Ketika air tawar dan air asin bertemu, maka akan terbentuk lapisan halocline di antara keduanya. Lapisan itu akan membuat kedua air itu seolah-olah terpisah karena tidak adanya pencampuran yang kuat.

Lapisan halocline yang terbentuk di Cenote Angelita berada pada kedalaman sekitar 33 meter. Air tawar yang berada di dalamnya berasal dari air hujan, sementara air asin berasal dari air yang menghubungkan Cenote itu ke laut. Perbedaan salinitas antara dua jenis air adalah kunci bagi terjadinya fenomena halocline.


Misteri Sungai di dalam Cenote Angelita

Foto Cenote Angelita yang diambil dan diungkapkan Beloshchin menunjukkan keberadaan bentuk seperti sungai dengan air yang berwarna kecoklat-coklatan. Sebetulnya daerah yang mirip sungai itu adalah sebuah ilusi. Air yang mirip sungai itu merupakan kabut atau awan yang terbentuk karena lapisan hidrogen sulfida
Lapisan hidrogen sulfida itu terbentuk karena adanya pembusukan pohon-pohon atau organisme di dasar Cenote Angelita. Selain itu, kemunculannya juga disebabkan oleh berat jenis zat tersebut yang lebih berat dibandingkan dengan campuran air laut. Selain karena pembusukan, akitivitas gunung berapi juga bisa menjadi penyebab terbentuknya lapisan hidrogen sulfida.
Hidrogen sulfida mempunyai sifat asam dan bila bercampur dengan air laut atau yang memiliki kadar garam tinggi bisa membayakan mahluk-mahluk laut di sekitarnya, tapi nggak berbahaya bagi manusia.




Misteri Pohon di Cenote Angelita


Di dalam Cenote Angelita terdapat pohon di sekitar wilayah yang menyerupai sungai. Bentuk dari pohonnya itu mirip dengan yang sering kita lihat di daratan. Di dasarnya juga banyak ditemukan dedaunan yang gugur. Lalu bagaimana cara pohon itu tumbuh sementara ia membutuhkan sinar matahari untuk fotosintetis. Sedangkan di dalam Cenote tidak ada sinar matahari, yang ada hanyalah air yang gelap.

Menurut penelitian yang pernah dilakukan, menemukan bahwa daun-daun yang jatuh pada kedalaman 60 meter berasal dari pohon di atas Cenote. Peneliti tidak mengatakan ada pohon yang tumbuh di dalam Cenote, hanya dedaunan yang jatuh apalagi dengan kondisi di sekitar Cenote yang dikelilingi hutan lebat, tentu jumlah daun yang jatuh ke Cenote akan banyak.

Bentuk dahan pohon yang terekam di foto bukanlah pohon yang tumbuh di dasar Cenote. Dari berbagai jurnal ilmu pengetahuan, kemungkinan tersebut adalah nihil. Tumbuhan yang ada dalam foto adalah dahan-dahan yang jatuh dari pepohonan di sekitar Cenote. Bentuk dahan yang besar dan terdampar di dasar Cenote membuatnya seolah-olah pohon itu memang tumbuh di sana.



Demikian adalah ulasan Info Unik  tentang misteri Cenote Angelita. Pada dasarnya, semua fenomena yang ada di bumi perlu dikembalikan kepada sains dan ilmu pengetahuan untuk mendapatkan jawaban. Meskipun sampai saat ini ada yang bisa dipecahkan, ada juga yang masih belum bisa. Namun pada akhirnya, kita harus tetap melibatkan sains dan kajian ilmiah dalam meneliti sesuatu. Jika kalian punya informasi tambahan? Yuk, tuliskan di kolom komentar bawah ini ya.

Posting Komentar

4 Komentar