google-site-verification=n6ca5iMP63sLFOsWnBlwpiLVpvVcCEHaHMKGzdC8ZcY INFO UNIK | PENGETAHUAN UNIK | PARIWISATA Sama Halnya Denganmu, Akupun Pernah Patah

Sama Halnya Denganmu, Akupun Pernah Patah


Sama halnya denganmu, akupun pernah patah sepatah-patahnya. Pernah jatuh sampai takut untuk berdiri lagi. Pernah merasa sendirian. Aku pernah begitu takut untuk menghadapi duniaku sendiri. Bahkan aku tidak memiliki keberanian untuk melihat diriku sendiri.

Untuk waktu yang lama aku tersesat dalam kehampaan. Jangankan untuk kembali berjalan, membayangkan tujuannya saja aku tak memiliki keberanian. Aku terpuruk. Berada dalam sudut kosong tergelap kehidupan sungguh bukan sesuatu yang menyenangkan.

Mungkin ada sebagian orang yang bilang ini berlebihan, terlalu mengada-ngada. Terlalu lemah dan cengeng. Ya mungkin memang seperti itu.

Tapi tunggu dulu, setidaknya dengarkan ceritaku !

Waktu itu, aku pernah begitu percaya, sampai akhirnya keadaan membawaku pada perih yang tidak bisa aku jelaskan. Pernah menaruh harapan yang begitu tinggi, sampai akhirnya terjatuh ke dalam terjalnya jurang kenyataan. Pernah berjuang dengan sepenuh hati, meski akhirnya tidak dihargai. Pernah membangun begitu tinggi, sampai akhirnya harus roboh, hancur menjadi kepingan rasa sakit. Pernah hangus terbakar pengkhianatan, dari rasa percaya yang pernah aku jaga dengan sungguh-sungguh.

Pernah satu waktu, aku ingin menyerah dan mengaku kalah sepenuhnya. Ingin berhenti dan meletakkan hidup yang Tuhan pernah titipkan kepadaku. Tak ingin terjaga dan tetap tertidur.
Ya . . . sepertinya aku tak sanggup lagi menjaga diriku sendiri.

Mungkin terlalu banyak keadilan yang aku inginkan. Terlalu banyak pertanyaan yang tidak bisa aku jawab. Atau mungkin rasa syukur yang memang tidak kupunya dari awal ? Entahlah.

Andai saja ada yang tahu bagaimana rasanya saat itu, tahu bagaimana jalan yang harus aku lewati. Mungkin akan ada bahu-bahu yang rela untuk kupinjam, sekedar untuk menaruh kepalaku, meski hanya sejenak. Aku lelah. Setidaknya aku ingin mengaku kalau diriku juga rapuh. Tidak sekuat garis senyum yang selama ini bisa terlihat di wajahku.

Andai saja saat itu ada yang melihat bagaimana aku berusaha berdiri. Mungkin tidak akan ada yang bilang aku terlalu pengecut, menganggap beban ini terlalu ringan untuk ditanggung. Aku tahu memang, setiap orang punya bebannya sendiri, punya ceritanya sendiri, punya caranya sendiri, begitu juga denganku. Bukankah semua juga tahu akan hal itu ?

Butuh waktu yang lama bagiku untuk percaya lagi pada diri sendiri. Percaya pada apa yang harus aku jalani. Percaya jika diriku masih layak untuk ada di pertempuran ini.

Aku tidak ingin mengecewakan siapapun yang pernah menitipkan harapannya padaku. Aku tidak ingin melihat ada yang ikut terpuruk, melihatku tersungkur.

Aku ingin tumbuh, aku ingin terbangun dari malam tergelap, dan mewujudkan mimpi yang sempat tertunda. Ada beberapa hal yang belum aku selesaikan. Setidaknya aku ingin bahagia, meski itu untuk diriku sendiri.

Untuk beberapa alasan itu, aku memutuskan kembali, berdiri, berjalan dan berjuang sekali lagi.

DOWNLOAD GAME SLOT ONLINE





Posting Komentar

0 Komentar